vg

Wednesday, 25 September 2019


DIARY LATSAR CPNS (8)
KOMITMEN MUTU: ASN SEBAGAI PELAYAN PUBLIK
Kegiatan Latihan Dasar tanggal 13 Juli 2018 kali ini, kami kembali melanjutkan sesi materi komitmen mutu bersama Ibu Mid Rahmalia, SE., M.Si.  Pada sesi kali ini, kami banyak berdikusi tentang inovasi, aspek dalam inovasi, nilai dasar inovasi, cara membangun inovasi, cara berfikir kreatif, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan inovasi dalam konteks Aparatur Sipil Negara (ASN).

Satu pembelajaran menarik yang saya dapatkan hari ini adalah konsep reformasi birokrasi di PT.KAI.  Perubahan PT.KAI yang sangat signifikan tidak terlepas dari peran pemimpin yang adaptif terhadap perubahan zaman. Ignasius Jonan, yang diberi amanah sebagai kepala PT.KAI saat itu memulai reformasinya dengan mengubah mindset para pegawainya, dari product oriented menjadi customer oriented.  Hal ini sangat manarik mengingat sudah menjadi kewajiban kita sebagai ASN untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.

Bapak Ignasius Jonan juga menekankan bahwa dalam melakukan perubahan, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan konsisten.  Diperlukan pula sikap rela berkorban, pengabdian, dan rasa tanggung jawab sehingga perubahan – perubahan tersebut dapat dilaksanakan.  Tidak boleh ada kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugas negara.  Sebaliknya, ASN harus mengabdi kepada negara sebagai bentuk terima kasih atas kebaikan yang telah diberikan negara kepada kita.  Pengabdian masyarakat dipahami bukan sekedar amanah, melainkan cita – cita yang harus diemban oleh setiap ASN.

Banyak lesson learn yang dapat saya implementasikan dari pengalaman Bapak Ignasius Jonan dalam mereformasi PT.KAI.  Di Kemenerian PAN-RB, khususnya di Kedeputian RB-KUNWAS, banyak dibangun inovasi dalam rangka mempermudah pelayanan public, seperti aplikasi e-SAKIP, e-Office, dan PMPRB.  Dalam implementasinya, banyak sekali kendala yang dihadapi seperti resistensi dari masyarakat (instansi pemerintah baik pusat maupun daerah), over lapping dengan Kementerian/Lembaga lain, serta proses sosialisasi yang melelahkan.  Namun, dari pengalaman Bapak Ignasius Jonan, kita dapat belajar bahwa organisasi tidak boleh mudah menyerah dalam menghadapi perubahan tersebut.  Perubahan harus mampu diikuti, dinikmati, dan dihadapi dengan berbagai strategi.  Adapun strategi yang dapat diimplementasikan, antara lain: (1) melakukan sosialisasi yang komprehensif terhadap inovasi – inovasi yang ada di Kedeputian RB-KUNWAS; serta (2) Komunikasi dan integrasi dengan Kementerian/Lembaga terkait.

Sesi hari ini pada intinya berkaitan dengan keharusan ASN untuk berfikir kreatif dan inovatif, sehingga mampu menciptakan pelayanan prima.  Sebagai ASN Zaman Now, kita harus mampu memimpin perubahan, dimulai dari diri sendiri untuk memberikan kontribusi pada organisasi.  ASN yang mampu berfikir kreatif dan inovatif merupakan ciri ASN modern yang mampu mengikuti perkembangan industry 4.0.

BACA JUGA
DIARY LATSAR CPNS (1)
DIARY LATSAR CPNS (2)
DIARY LATSAR CPNS (3)

DIARY LATSAR CPNS (4)
DIARY LATSAR CPNS (5)
DIARY LATSAR CPNS (6)
DIARY LATSAR CPNS (7)
DIARY LATSAR CPNS (8)
DIARY LATSAR CPNS (9)
DIARY LATSAR CPNS (10)
DIARY LATSAR CPNS (11)
DIARY LATSAR CPNS (12)
DIARY LATSAR CPNS (13)
DIARY LATSAR CPNS (14)
DIARY LATSAR CPNS (15)
DIARY LATSAR CPNS FINAL  

0 comments:

Post a Comment