DIARY LATSAR CPNS (8)
KOMITMEN MUTU: ASN SEBAGAI PELAYAN PUBLIK
KOMITMEN MUTU: ASN SEBAGAI PELAYAN PUBLIK
Kegiatan Latihan Dasar tanggal 13 Juli 2018 kali ini, kami
kembali melanjutkan sesi materi komitmen mutu bersama Ibu Mid Rahmalia, SE.,
M.Si. Pada sesi kali ini, kami banyak
berdikusi tentang inovasi, aspek dalam inovasi, nilai dasar inovasi, cara
membangun inovasi, cara berfikir kreatif, dan kendala-kendala yang dihadapi
dalam melakukan inovasi dalam konteks Aparatur Sipil Negara (ASN).
Satu pembelajaran menarik yang saya dapatkan hari ini adalah
konsep reformasi birokrasi di PT.KAI.
Perubahan PT.KAI yang sangat signifikan tidak terlepas dari peran
pemimpin yang adaptif terhadap perubahan zaman. Ignasius Jonan, yang diberi
amanah sebagai kepala PT.KAI saat itu memulai reformasinya dengan mengubah mindset para pegawainya, dari product oriented menjadi customer oriented. Hal ini sangat manarik mengingat sudah
menjadi kewajiban kita sebagai ASN untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi
masyarakat.
Bapak Ignasius Jonan juga menekankan bahwa dalam
melakukan perubahan, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan konsisten. Diperlukan pula sikap rela berkorban,
pengabdian, dan rasa tanggung jawab sehingga perubahan – perubahan tersebut dapat
dilaksanakan. Tidak boleh ada
kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugas negara. Sebaliknya, ASN harus mengabdi kepada negara
sebagai bentuk terima kasih atas kebaikan yang telah diberikan negara kepada
kita. Pengabdian masyarakat dipahami
bukan sekedar amanah, melainkan cita – cita yang harus diemban oleh setiap ASN.
Banyak lesson learn yang dapat saya implementasikan
dari pengalaman Bapak Ignasius Jonan dalam mereformasi PT.KAI. Di Kemenerian PAN-RB, khususnya di Kedeputian
RB-KUNWAS, banyak dibangun inovasi dalam rangka mempermudah pelayanan public,
seperti aplikasi e-SAKIP, e-Office,
dan PMPRB. Dalam implementasinya, banyak
sekali kendala yang dihadapi seperti resistensi dari masyarakat (instansi
pemerintah baik pusat maupun daerah), over
lapping dengan Kementerian/Lembaga lain, serta proses sosialisasi yang
melelahkan. Namun, dari pengalaman Bapak
Ignasius Jonan, kita dapat belajar bahwa organisasi tidak boleh mudah menyerah
dalam menghadapi perubahan tersebut. Perubahan
harus mampu diikuti, dinikmati, dan dihadapi dengan berbagai strategi. Adapun strategi yang dapat diimplementasikan,
antara lain: (1) melakukan sosialisasi yang komprehensif terhadap inovasi –
inovasi yang ada di Kedeputian RB-KUNWAS; serta (2) Komunikasi dan integrasi
dengan Kementerian/Lembaga terkait.
Sesi hari ini pada intinya berkaitan dengan keharusan
ASN untuk berfikir kreatif dan inovatif, sehingga mampu menciptakan pelayanan
prima. Sebagai ASN Zaman Now, kita harus mampu memimpin perubahan, dimulai dari
diri sendiri untuk memberikan kontribusi pada organisasi. ASN yang mampu berfikir kreatif dan inovatif
merupakan ciri ASN modern yang mampu mengikuti perkembangan industry 4.0.
BACA JUGA
DIARY LATSAR CPNS (1)
DIARY LATSAR CPNS (2)
DIARY LATSAR CPNS (3)
DIARY LATSAR CPNS (4)
DIARY LATSAR CPNS (5)
DIARY LATSAR CPNS (6)
DIARY LATSAR CPNS (7)
DIARY LATSAR CPNS (8)
DIARY LATSAR CPNS (9)
DIARY LATSAR CPNS (10)
DIARY LATSAR CPNS (11)
DIARY LATSAR CPNS (12)
DIARY LATSAR CPNS (13)
DIARY LATSAR CPNS (14)
DIARY LATSAR CPNS (15)
DIARY LATSAR CPNS FINAL
BACA JUGA
DIARY LATSAR CPNS (1)
DIARY LATSAR CPNS (2)
DIARY LATSAR CPNS (3)
DIARY LATSAR CPNS (4)
DIARY LATSAR CPNS (5)
DIARY LATSAR CPNS (6)
DIARY LATSAR CPNS (7)
DIARY LATSAR CPNS (8)
DIARY LATSAR CPNS (9)
DIARY LATSAR CPNS (10)
DIARY LATSAR CPNS (11)
DIARY LATSAR CPNS (12)
DIARY LATSAR CPNS (13)
DIARY LATSAR CPNS (14)
DIARY LATSAR CPNS (15)
DIARY LATSAR CPNS FINAL
0 comments:
Post a Comment