DIARY LATSAR CPNS (14)
WHOLE OF GOVERNMENT:
TEORI DAN PRAKTEKNYA DI INDONESIA (2)
WHOLE OF GOVERNMENT:
TEORI DAN PRAKTEKNYA DI INDONESIA (2)
Kegiatan Latihan
Dasar tanggal 21 Juli 2018 kali ini, kami melanjutkan sesi materi whole of government bersama Bapak Dedi
A. Barnadi. Selain pemaparan teori dan
diskusi bersama, kami juga melakukan evaluasi pembelajaran untuk mengukur
tingkat pemahaman kami terhadap materi whole
of government. Materi whole of government memang sangat
penting diberikan kepada kami untuk memberikan pemahaman tentang perlunya koordinasi
dan sinergitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Implementasi whole of government yang baik dalam
penyelenggaraan pemerintahan memang pada dasarnya diarahkan untuk menciptakan
akuntabilitas public. Akuntabilitas
disini tidak hanya dimaknai sebagai tanggung jawab individu/organisasi terhadap
apa yang menjadi kewajibannya, melainkan jauh lebih komprehensif. Akuntabilitas
tidak hanya sekedar pertanggungjawaban,
melainkan pertanggungjelasan. Oleh sebab itu dalam implementasinya,
akuntabilitas memiliki indikator-indikator kinerja yang bersifat outcome (outcome based).
Adapun pemahaman
tentang outcome based telah
diterapkan di kantor kami, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB).
Kami memahami kinerja lebih kepada aspek result oriented. Artinya,
seseorang/organisasi dikatakan sudah berkinerja ketika program/kegiatan yang
dilaksanakannya telah mampu memberikan dampak/manfaat bagi masyarakat (outcome).
Selain menciptakan
akuntabilitas, implementasi whole of
government juga diarahkan pada penciptaan efektivitas dan efisiensi
pembangunan. Sinergitas yang baik
antar-instansi tentu akan berdampak pada pencapaian tujuan, meminimalisasi
terjadinya tumpang tindih program/kegiatan, mengurangi beban kerja, serta menghindari
terjadinya pembororosan biaya.
Penciptaan akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi pembangunan pada
akhirnya akan meningkankan kepuasan
masyarakat dan public trust.
Lesson learn yang dapat saya ambil dari sesi whole of government ini yaitu bahwa dalam menjalankan tugas di
Kementerian PAN-RB, saya harus mampu membangun teamwork dengan rekan kerja.
Adapun beberapa sikap yang harus dimiliki dalam membangun teamwork, antara lain: mampu menekan
ego-sektoral; bersikap open mind
yaitu mau menerima kritik, saran, dan masukan dari rekan kerja; mampu berfikir
kreatif dan inovatif dalam manjalankan pekerjaan; mampu mengutamakan
kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi; dan berorientasi pada
tujuan organisasi. Teamwork yang kuat
pada akhirnya akan mampu mengurangi beban kerja, menciptakan efektivitas dan
efisiensi, serta pencapaian tujuan organisasi.
Lesson learn lain yang dapat saya ambil adalah bahwa untuk
menciptakan whole of government di
lingkungan Kementerian PAN-RB dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu menjadi role model dan mau menerima perubahan
dalam organisasi. Pemimpin inilah yang
nantinya akan menjadi penggerak utama terbentuknya teamwork antar-pegawai, disamping peran utamanya sebagai penentu
kebijakan dan forecasting.
BACA JUGA
DIARY LATSAR CPNS (1)
DIARY LATSAR CPNS (2)
DIARY LATSAR CPNS (3)
DIARY LATSAR CPNS (4)
DIARY LATSAR CPNS (5)
DIARY LATSAR CPNS (6)
DIARY LATSAR CPNS (7)
DIARY LATSAR CPNS (8)
DIARY LATSAR CPNS (9)
DIARY LATSAR CPNS (10)
DIARY LATSAR CPNS (11)
DIARY LATSAR CPNS (12)
DIARY LATSAR CPNS (13)
DIARY LATSAR CPNS (14)
DIARY LATSAR CPNS (15)
DIARY LATSAR CPNS FINAL
BACA JUGA
DIARY LATSAR CPNS (1)
DIARY LATSAR CPNS (2)
DIARY LATSAR CPNS (3)
DIARY LATSAR CPNS (4)
DIARY LATSAR CPNS (5)
DIARY LATSAR CPNS (6)
DIARY LATSAR CPNS (7)
DIARY LATSAR CPNS (8)
DIARY LATSAR CPNS (9)
DIARY LATSAR CPNS (10)
DIARY LATSAR CPNS (11)
DIARY LATSAR CPNS (12)
DIARY LATSAR CPNS (13)
DIARY LATSAR CPNS (14)
DIARY LATSAR CPNS (15)
DIARY LATSAR CPNS FINAL
0 comments:
Post a Comment