vg

Wednesday, 25 September 2019


DIARY LATSAR CPNS (5)
NASIONALISME & ETIKA PUBLIK DALAM KONTEKS APARATUR SIPIL NEGARA
Kegiatan Latihan Dasar tanggal 10 Juli 2018 kali ini, kami melanjutkan sesi materi tentang nasionalisme bersama Bapak Harianto, serta mengawali sesi materi baru tentang etika publik bersama Dr. Waluyo dan Bapak Jarot Sembodo.

Kami melakukan diskusi terkait nasionalisme dalam konteks ASN sebagai pelayan publik sekaligus sebagai perekat dan pemersatu bangsa.  Pada intinya, sebagai pelayan publik, ASN harus mampu bertindak adil, tidak diskriminatif, profesional, berintegritas, dan mangedepankan nilai – nilai kepublikan.  ASN juga harus mampu berfikir inovatif untuk memberikan pelayanan publik yang cheaper, better, newer, and more-simple.  Jika dikaitkan dengan pekerjaan kami di Kementerian PAN-RB, konsep pelayanan publik yang cheaper, better, newer, and more-simple tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk e-SAKIP Review. Aplikasi e-SAKIP Review merupakan sistem aplikasi yang mengintegrasikan proses perencanaan, penganggaran, dan pelaporan instansi pemerintah.  Melalui aplikasi e-SAKIP Review, instansi pemerintah dapat lebih mudah melakukan upload dokumen perencanaan dan pelaporan, serta dapat melakukan efisiensi anggaran perjalanan dinas.

Satu hal menarik yang saya dapatkan dari sesi diskusi tentang pelayanan publik ini adalah bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan publik, ASN kerap kali dituntut untuk mengembangkan Teknologi Informasi (TI).  Poin penting yang harus dipahami adalah bahwa penggunaan IT tidak berarti menghilangkan peran manusia, melainkan hanya menggeser peran manusia.  Dalam konteks ASN, penggunaan IT dapat menciptakan efisiensi dana operasional, sehingga nantinya dana tersebut dapat digeser untuk pelayanan public yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Selanjutnya, Dr. Waluyo dan Bapak Jarot Sembodo menyampaikan materi tentang etika publik.  Etika itu sendiri merupakan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tentang apa yang baik dan buruk, serta tentang apa yang benar dan salah.  Jika kita kontekskan dengan kondisi ASN Indonesia saat ini, telah banyak contoh kasus pelanggaran etika yang dilakukan oleh ASN Indonesia.  Kasus-kasus tersebut lebih banyak didominasi oleh kasus korupsi, disamping kasus narkoba, penipuan, dan penggelapan uang.  Kondisi tersebut jelas sangat memperihatinkan, mengingat ASN seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.

Lesson learn yang kami dapat dari sesi materi hari ini, antara lain: (1) ASN harus berfikir inovatif untuk memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat; (2) ASN harus mengedepankan etika dalam setiap perbuatannya, baik di lingkungan pekerjaan maupun di lingkungan masyarakat.  Contoh etika yang dapat di terapkan di lingkungan kerja, yaitu disiplin waktu, produktif dan berkinerja tinggi, independensi dalam melakukan evaluasi instansi pemerintah, dan menerapkan policy-based evidence dalam merumuskan kebijakan; (3) ASN harus mampu mengubah mindset, dari mindset penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari sepenuhnya bahwa jabatan merupakan amanah rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA
DIARY LATSAR CPNS (1)
DIARY LATSAR CPNS (2)
DIARY LATSAR CPNS (3)

DIARY LATSAR CPNS (4)
DIARY LATSAR CPNS (5)
DIARY LATSAR CPNS (6)
DIARY LATSAR CPNS (7)
DIARY LATSAR CPNS (8)
DIARY LATSAR CPNS (9)
DIARY LATSAR CPNS (10)
DIARY LATSAR CPNS (11)
DIARY LATSAR CPNS (12)
DIARY LATSAR CPNS (13)
DIARY LATSAR CPNS (14)
DIARY LATSAR CPNS (15)
DIARY LATSAR CPNS FINAL  

0 comments:

Post a Comment