DIARY LATSAR CPNS (5)
NASIONALISME & ETIKA PUBLIK DALAM KONTEKS APARATUR SIPIL NEGARA
NASIONALISME & ETIKA PUBLIK DALAM KONTEKS APARATUR SIPIL NEGARA
Kegiatan Latihan Dasar tanggal 10 Juli 2018 kali ini, kami
melanjutkan sesi materi tentang nasionalisme bersama Bapak Harianto, serta
mengawali sesi materi baru tentang etika publik bersama Dr. Waluyo dan Bapak
Jarot Sembodo.
Kami melakukan diskusi terkait nasionalisme dalam
konteks ASN sebagai pelayan publik sekaligus sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Pada intinya, sebagai pelayan
publik, ASN harus mampu bertindak adil, tidak diskriminatif, profesional,
berintegritas, dan mangedepankan nilai – nilai kepublikan. ASN juga harus mampu berfikir inovatif untuk
memberikan pelayanan publik yang cheaper, better, newer, and more-simple. Jika dikaitkan dengan pekerjaan kami di
Kementerian PAN-RB, konsep pelayanan publik yang cheaper, better, newer, and more-simple tersebut salah satunya
diwujudkan dalam bentuk e-SAKIP Review.
Aplikasi e-SAKIP Review merupakan
sistem aplikasi yang mengintegrasikan proses perencanaan, penganggaran, dan
pelaporan instansi pemerintah. Melalui
aplikasi e-SAKIP Review, instansi
pemerintah dapat lebih mudah melakukan upload
dokumen perencanaan dan pelaporan, serta dapat melakukan efisiensi anggaran
perjalanan dinas.
Satu hal menarik yang saya dapatkan dari sesi diskusi
tentang pelayanan publik ini adalah bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan publik,
ASN kerap kali dituntut untuk mengembangkan Teknologi Informasi (TI). Poin penting yang harus dipahami adalah bahwa
penggunaan IT tidak berarti menghilangkan peran manusia, melainkan hanya
menggeser peran manusia. Dalam konteks
ASN, penggunaan IT dapat menciptakan efisiensi dana operasional, sehingga
nantinya dana tersebut dapat digeser untuk pelayanan public yang berdampak
langsung bagi masyarakat.
Selanjutnya, Dr. Waluyo dan Bapak Jarot Sembodo
menyampaikan materi tentang etika publik.
Etika itu sendiri merupakan azas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, tentang apa yang baik dan buruk, serta tentang apa yang benar dan
salah. Jika kita kontekskan dengan
kondisi ASN Indonesia saat ini, telah banyak contoh kasus pelanggaran etika
yang dilakukan oleh ASN Indonesia.
Kasus-kasus tersebut lebih banyak didominasi oleh kasus korupsi,
disamping kasus narkoba, penipuan, dan penggelapan uang. Kondisi tersebut jelas sangat
memperihatinkan, mengingat ASN seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Lesson learn yang kami dapat
dari sesi materi hari ini, antara lain: (1) ASN harus berfikir inovatif untuk
memberikan pelayanan publik terbaik bagi masyarakat; (2) ASN harus
mengedepankan etika dalam setiap perbuatannya, baik di lingkungan pekerjaan
maupun di lingkungan masyarakat. Contoh etika
yang dapat di terapkan di lingkungan kerja, yaitu disiplin waktu, produktif dan
berkinerja tinggi, independensi dalam melakukan evaluasi instansi pemerintah,
dan menerapkan policy-based evidence
dalam merumuskan kebijakan; (3) ASN harus mampu mengubah mindset, dari mindset
penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari
sepenuhnya bahwa jabatan merupakan amanah rakyat yang harus
dipertanggungjawabkan.
BACA JUGA
DIARY LATSAR CPNS (1)
DIARY LATSAR CPNS (2)
DIARY LATSAR CPNS (3)
DIARY LATSAR CPNS (4)
DIARY LATSAR CPNS (5)
DIARY LATSAR CPNS (6)
DIARY LATSAR CPNS (7)
DIARY LATSAR CPNS (8)
DIARY LATSAR CPNS (9)
DIARY LATSAR CPNS (10)
DIARY LATSAR CPNS (11)
DIARY LATSAR CPNS (12)
DIARY LATSAR CPNS (13)
DIARY LATSAR CPNS (14)
DIARY LATSAR CPNS (15)
DIARY LATSAR CPNS FINAL
BACA JUGA
DIARY LATSAR CPNS (1)
DIARY LATSAR CPNS (2)
DIARY LATSAR CPNS (3)
DIARY LATSAR CPNS (4)
DIARY LATSAR CPNS (5)
DIARY LATSAR CPNS (6)
DIARY LATSAR CPNS (7)
DIARY LATSAR CPNS (8)
DIARY LATSAR CPNS (9)
DIARY LATSAR CPNS (10)
DIARY LATSAR CPNS (11)
DIARY LATSAR CPNS (12)
DIARY LATSAR CPNS (13)
DIARY LATSAR CPNS (14)
DIARY LATSAR CPNS (15)
DIARY LATSAR CPNS FINAL
0 comments:
Post a Comment